Sabtu, 09 Mei 2015

The Fellowship of the Ring (Wedding Ring pt.1)

"Ndak usah berat-berat, cari yang nyaman aja"

Totally agree when my man said that idea. Aku ga terlalu suka pakai perhiasan dan gaa pengen memberatkan. No diamond. :) zircon juga uda cukup. Duitnya bisa buat keperluan setelah merit *nyicil rumahh*

"Kamu kan ndak boleh emas, paladium apa silver?"

Palladium then. Both of us would like to wear palladium rings. One of noble metal on earth. Walaupun pada banyak yang bilang ga bisa dijual lagi, toh ga bakal dijual. Yang buat simpenan nabung emas antam aja. ^^
Selain itu soalnya emas putih bisa balik mengkuning lama kelamaan. Aku ga terlalu syuka. Hehe.

"Nggak semua toko bisa bikin paladium mas"

Bismillah, kami mau pesan di pengrajinnya langsung, yang punya workshop biar bisa minta ini itu. Dan menurut teori kesotoyan saya bisa memangkas jalur perjalanan barang sampai ke konsumen.

Setelah ber sks-sks searching model dan nyuruh si mas milih akhirnya terputuskan pengennya si mas. Yang penting masnya dulu yang males pake cincin soalnya anak proyek. One plain band.
And one narrow band for me.

"Beli di mana?"

Belom tau.
Di daerah Depok ada beberapa workshop cincin. Yang namanya di gambar cincin salah satunya. Kalau ada waktu mau nyamperin ke sana sama si mas.



Meskipun tergoda model 'one ring to rule them all' hehe *dasar geek*

Oiya, sedikit gapenting, aku punya kebiasaan muterin toko yang ada stationary lucu-lucu, kadang nemu bahan scrapbook, kadang nemu hal gapenting yang karena lucu dibeli. Kemarin aku mampir ke toserba Berkah Puloasem yang ada stationarynya. Then suddenly I found this cutie. Aku pegang-pegang doang soalnya ada mas. Isiin kaya bocah beli-beli barang gapenting. Eh, diambil sama mas. "Buat tempat cincin lucu ini, tinggal ditambahin kain" xD trus dibeliin 28ribu doang.


Nyicil tempatnya dulu deh :)

xoxo,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar